MAKALAH
SATELIT
LANDSAT
Disusun
oleh:
1. BERLIAN SURYA RS (3201412090)
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
Tahun 2012
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “ Satelit Landsat”.Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Hidrografi Universitas Negeri Semarang.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah
ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penginderaan
jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini. Perkembangannya
meliputi aspek sensor, wahana atau kendaraan pembawa sensor, jenis citra serta
liputan dan ketersediaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta
bidang penggunaannya.
Di Indonesia,
penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah dimulai oleh
beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar banyak jenis
satelit sumber daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada,
Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara besar namun dengan pendapatan per
kapita yang rendah seperti India dan Republik Rakyat Cina. Berbagai satelit
sumberdaya yang diluncurkan itu menawarkan kemampuan yang bervariasi, dari
resolusi spasial 0,6 meter (QuickBirth milik Amerika) hingga sekitar
1,1 kilometer (NOAA-AVHRR juga milik Amerika Serikat). Berbagai
negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia dan
bahkan Afrika telah banyak memanfaatkan satelit itu untuk
pembangunan
BAB II
ISI
Satelit LANDSAT
merupakan salah satu satelit yang digunakan untuk mengamati permukaan bumi.
Satelit ini dikenal sebagai satelit sumber daya alam karena fungsinya adalah
untuk memetakan potensi sumber daya alam dan memantau kondisi lingkungan. Instrumen satelit-satelit Landsat telah
menghasilkan jutaan citra. Citra-citra tersebut diarsipkan di Amerika Serikat
dan stasiun-stasiun penerima Landsat di seluruh dunia yang memiliki sumberdaya
untuk riset perubahan global dan aplikasinya pada pertanian, geologi,
kehutanan, perencanaan daerah, pendidikan, dan keamanan nasional.
B. Sistem Sensor dalam Satelit Landsat
Satelit Landsat
membawa instrumen-instrumen tertentu dalam tugasnya mencitrakan bumi.
Instrumen-instrumen tersebut adalah:
1. Return
Beam Vidicon (RBV). Instrumen ini pada dasarnya
merupakan sistem sensor mirip kamera televisi yang merekam gambar permukaan
bumi di sepanjang lintasan satelit. Hasil rekaman berupa frame image berukuran 185 km x 185 km. Pada Landsat 1 dan Landsat 2
digunakan 3 kamera RBV yang dipisahkan oleh filter transmisi yang berbeda
hingga memungkinkan perekaman 3 band
spektral yang berbeda.
2. Multi Spectral Scanner
(MSS). Sistem sensor ini berupa sistem scanner
yang secara bersamaan dapat merekam bagian permukaan bumi yang sama (scene) dengan menggunakan beberapa
domain panjang gelombang yang berbeda. Pada satelit Landsat, sistem sensor ini
merekam data 4 band dari spektrum
terlihat (visible) hingga inframerah.
3. Thematic Mapper (TM).
Instrumen ini adalah sistem sensor berupa crosstrack
scanner. Pada satelit Landsat, sistem sensor ini merekam data 7 band dari domain terlihat (visible) hingga inframerah thermal (LWIR). Instrumen ini mulai
digunakan pada Landsat 4.
4. Enhanced Thematic Mapper
(ETM). ETM atau ETM+ pada Landsat 7 adalah sistem sensor yang merupakan
perbaikan dari sistem TM dengan tambahan band
pankromatik yang beresolusi 15 m x 15 m untuk mendapatkan resolusi spasial yang
lebih tinggi.
C. Perkembangan Satelit Landsat
Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber
daya bumi yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika
Serikat. Satelit ini terbagi
dalam dua generasi, yaitu:
1. Generasi pertama, yaitu satelit Landsat 1, Landsat
2, dan Landsat 3. Generasi ini merupakan
satelit percobaan (eksperimental).
2. Generasi kedua, yaitu Landsat 4 dan Landsat 5,
merupakan satelit operasional (Lindgren, 1985), sedangkan Short (1982)
menamakan sebagai satelit penelitian dan pengembangan (Sutanto, 1994).
Satelit Landsat senantiasa berkembang di tiap
generasi. Secara lengkapnya, satelit Landsat yang telah diluncurkan adalah sebagai
berikut:
- Landsat 1 (mulanya dinamakan Earth Resources Technology Satellite 1), diluncurkan 23 Juli 1972 Operasi berakhir tahun 1978.
- Landsat 2, diluncurkan 22 Januari 1975. Operasi berakhir tahun 1981.
- Landsat 3, diluncurkan 5 Maret 1978. Operasi berakhir tahun 1983.
- Landsat 4, diluncurkan 16 Juli 1982. Operasi berakhir tahun 1993.
- Landsat 5, diluncurkan 1 Maret 1984. Satelit ini masih berfungsi.
- Landsat 6, diluncurkan 5 Oktober 1993. Satelit ini gagal mencapai orbit.
- Landsat 7, diluncurkan 15 April 1999. Satelit ini masih berfungsi.
1) Landsat 1
Landsat 1 pada mulanya bernama "Earth Resources Technology Satellite 1". Landsat 1 adalah satelit pertama dari Amerika Serikat. Satelit yang
diluncurkan pada 23 Juli 1972 oleh roket Delta 900 ini adalah versi modifikasi
dari satelit meteorologi Nimbus 4. Satelit Landsat 1 melakukan monitoring dengan membawa instrumen
kamera RBV dan MSS.
Landsat 1
2) Landsat 2
Landsat 2 adalah satelit kedua dari program Landsat. Awalnya satelit ini bernama ERTS-B
(Earth Resource Technology Satellite-B)
namun berganti nama menjadi "Landsat 2" sebelum peluncurannya pada 22
Januari 1975. Landsat 2 membawa sensor yang
sama seperti pendahulunya, yaitu RBV dan MSS. RBV merupakan instrumen yang digunakan untuk tujuan evaluasi teknik
sedangkan MSS secara sistematis terus mengumpulkan gambar dari Bumi. Landsat 2
beroperasi selama lebih dari tujuh tahun dan akhirnya berhenti beroperasi pada
25 Februari 1982.
Landsat 2
3) Landsat 3
Landsat 3 adalah satelit ketiga dari
program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 5 Maret 1978 dengan
tujuan utama menyediakan arsip global foto satelit. Landsat 3 memiliki desain dasar sama seperti Landsat 2. Satelit ini
membawa instrumen MSS, yang memiliki resolusi maksimum 75 m. Tidak seperti dua
Landsat sebelumnya, instrumen thermal
band telah dibuat pada Landsat 3, tetapi instrumen ini gagal beroperasi
setelah satelit ditempatkan. Landsat 3 ditempatkan dalam orbit polar berjarak
sekitar 920 km dan menghabiskan waktu 18 hari untuk memindai seluruh permukaan bumi. Landsat 3 sudah tidak
beroperasi lagi karena adanya masalah teknis dan berhenti beroperasi pada 21 Maret 1983.
Landsat 3
4) Landsat 4
Landsat 4 adalah satelit
keempat dari program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada 16 Juli 1982 dengan tujuan utama menyediakan
arsip global foto satelit. Meski program Landsat dikelola oleh NASA, data dari Landsat 4 dikumpulkan
dan didistribusikan oleh USGS. Landsat 4 sudah tidak beroperasi
lagi karena adanya masalah teknis dan akhirnya berhenti beroperasi pada tahun
1993.
Landsat 4 memiliki bandwidth
transmisi maksimum sebesar 85 Mbit/s, membawa MSS yang telah diperbaharui dan Thematic Mapper (TM) yang memiliki
resolusi maksimum 30 m. Perlu dicatat bahwa Landsat 4 adalah satelit pertama
dalam program Landsat yang menggunakan sensor TM. Sensor TM mampu mengumpulkan
tujuh band data yang berbeda dari
empat band data yang dikumpulkan MSS.
Selain
memiliki tiga band data lebih banyak,
para ilmuwan dapat melihat data TM dengan resolusi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan MSS. Band 1-5 dan
7 masing-masing memiliki resolusi spektral 30 m sementara MSS hanya tersedia
resolusi 79 m dan 82 m. Band 6
(merupakan band inframerah thermal) memiliki resolusi spasial
maksimum 120 m.
Landsat 4
5) Landsat 5
Landsat 5 adalah satelit kelima dari program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 1 Maret 1984
dengan tujuan utama menyediakan arsip global foto satelit. Program Landsat dikelola oleh USGS dan data dari Landsat 5
dikumpulkan serta didistribusikan dari USGS's
Center untuk Earth
Resources Observation and Science. Pada tanggal
2 Maret 2009, Landsat 5 merayakan 25 tahun keberhasilannya beroperasi. Landsat
5 telah melampaui harapan sejak pertama kali dirancang.
Satelit ini memiliki bandwidth
transmisi maksimum sebesar 85 Mbit/s dan ditempatkan pada ketinggian 705,3 km
(438,3 mil). Dibutuhkan sekitar 16 hari untuk memindai seluruh bumi. Satelit ini adalah salinan
identik dari Landsat 4 dan pada
awalnya dimaksudkan sebagai backup
Landsat 4 karena membawa instrumen yang sama, termasuk instrumen TM dan MSS. Instrumen MSS ini dimatikan pada tahun 1995.
Landsat 5
6) Landsat 6
Landsat 6 dirancang
untuk melanjutkan program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada 5 Oktober 1993 menggunakan Titan II tapi gagal
mencapai orbit karena masalah teknis. Sebagai akibatnya, Landsat 4 dan Landsat 5 digunakan lagi
(melebihi umur yang telah ditetapkan). Namun hanya Landsat 5 yang masih
beroperasi.
Landsat 6
7) Landsat 7
Landsat 7 adalah satelit paling akhir dari program
Landsat. Satelit ini diluncurkan pada
tanggal 15 April 1999. Tujuan utama Landsat 7 adalah untuk memperbaharui arsip citra satelit,
menyediakan citra yang update dan
bebas awan. Meski program Landsat dikelola oleh NASA, data dari Landsat 7 dikumpulkan dan didistribusikan oleh USGS. Proyek NASA World
Wind memungkinkan gambar tiga dimensi
dari Landsat 7 dan sumber-sumber lainnya untuk dapat dengan mudah dinavigasi
dan dilihat dari berbagai sudut.
Landsat 7 dirancang untuk dapat bertahan 5 tahun dan memiliki kapasitas
untuk mengumpulkan dan mentrasmisikan hingga 532 citra setiap harinya. Orbit
dari satelit ini adalah polar, orbit yang sinkron terhadap matahari, dalam arti
dapat memindai seluruh permukaan bumi, yakni selama 232 orbit atau 15 hari.
Massa satelit tersebut 1973 kg, memiliki panjang 4,04 meter dan diameter 2,74
meter. Tak seperti pendahulunya, Landsat 7 memiliki memori 378 gigabits
(kira-kira 100 citra). Instrumen utama Landsat 7 adalah Enhanced Thematic
Mapper Plus (ETM+).
D. Cara Kerja Satelit Landsat
Setiap benda
atau obyek mempunyai karakteristik pantulan atau pancaran yang unik dan berbeda
apabila jenis depresi atau kondisi lingkungan berbeda. Penginderaan jauh adalah
suatu teknologi untuk mengidentifikasi dan memahami benda atau kondisi
lingkungan melalui keunikan pantulan atau pancaran. Citra sebagai keluaran
suatu sistem perekaman data penginderaan iauh dapat bersifat optik berupa foto,
bersilat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi
atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik.
Komputer
digital bekerja dengan angka-angka presisi terhingga, sehingga hanya citra dan
kelas Diskrit-Oiskrit yang dapat diolah dengan komputer yang lebih dikenal
sebagai citra digital yang merupakan suatu array dua dimensi atau sebuah
matriks. Pengenalan pola sering juga merupakan bagian dan pengolahan citra
seperti misalnya proses klasifikasi. Karakteristik suatu obyek pada pengamatan
secara spektral biasanya mempunyai pola tertentu sebagai contoh diambil citra
hasil pengamatan sistem satelit sumber daya alam landsat, sedangkan
teknik-teknik peningkatan citra meliputi konversi skala keabuan ( Grey Scale )
biasanya diterapkan pada keluaran citra untuk menginterprestasikan sebuah
citra. Atmosfer terdiri dari berbagai partikel yang selain bersifat sebagai
penghantar energi matahari dapat juga menimbulkan gangguan pada data yang
direkarn, sasarannya dalam hal ini adalah suatu daerah pada permukaan bumi,
pengolahan citra secara digital pada aplikasi ini baru berkembang setelah
digunakan sistem satelit dalam teknik penginderaan jauh.
Data
penginderaan jauh diolah secara otomatis oleh komputer dan atau secara manual
ditafsirkan oleh seseorang dan akhirnya dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,
pertanian, kehutanan, ilmu kelautan, pemetaan, lingkungan, tata ruang kota dan
lain-lain. Data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit TM-Landsat.S oleh
stasiun bumi dalam bentuk data digital High Dencity Digital Tape ( HDDT )
ditransfer ke dalam Computer Compatible Tape ( CCT ) agar dapat disimpan di
dalam sebuah disket atau hardisk pada komputer PC. Data penginderaan jauh dalam
tahap ini menggunakan sistem klasifikasi terawasi dengan metode minimum
distance pada aplikasi pemetaan tata ruang kota khususnya Jakarta - Tangerang
dengan menggunakan aplikasi dalam bahasa pemrograman Pascal.
E. Pemanfaatan Satelit Landsat
Citra
satelit Landsat dan Spot yang mempunyai resolusi spasial dan spektral tinggi mampu
membantu mencari faktor penyebab banjir, erosi dan tanah longsor dalam wilayah
ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Peran citra satelit Landsat dan Spot yang mempunyai keunggulan dalam
resolusi spasial dan spektral membantu dalam penyediaan data regional dalam
penentuan lokasi Stasiun Pengamat Aliran Sungai (SPAS) untuk pemantauan banjir,
sedimen, dan sampah, karena kemampuannya untuk menggambarkan kondisi karakter
ekosistem DAS secara digital. Selain itu, integrasi citra satelit Landsat dan
Spot dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) mampu memetakan dan membuat
tampilan menarik daerah rawan banjir dan kekeringan, gejala erosi, dan tanah
longsor.
BAB II
PENUTUP
1) Kesimpulan
Program satelit Landsat merupakan suatu program yang dikembangkan oleh NASA
dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Dalam perkembangannya, satelit
Landsat telah meluncurkan tujuh seri satelit. Dari seri pertama hingga ketujuh,
satelit Landsat selalu memperbaharui instrumen yang digunakan dalam mencitrakan
bumi, mulai dari RBV, MSS, TM, hingga ETM yang digunakan pada Landsat 7.
Semakin baiknya
teknologi yang dipakai dalam satelit Landsat, tentu saja menjadikan data
satelit Landsat banyak digunakan oleh manusia. Satelit Landsat digunakan
manusia dalam banyak hal, diantaranya adalah untuk kegiatan pemetaaan tanah,
pemetaan penggunaan lahan, pemetaan geologi, pemetaan permukaan laut, dan lain
sebagainya.
2) Saran
Sebagai
subjek dalam bidang teknologi, khususnya dalam bidang pengindraan jauh, sudah
sepantasnya kita senantiasa meningkatkan kualitas diri seiring dengan semakin
baiknya perkembangan teknologi, terutama pada satelit Landsat. Oleh karena itu,
kita sebaiknya berusaha untuk lebih mengetahui dan mempelajari sejarah
perkembangan satelit Landsat. Tentu saja dengan mengenal sejarah
perkembangannya, diharapkan kita dapat terus mengembangkan dan memanfaatkan
teknologinya dengan baik di masa depan.
Rekomendasi Artikel Terkait, lengkap dengan animasi untuk simulasi tentang bagaimana cara kerja antara satelit dan gps mengambil, mengirim dan menerima data, sebagai contoh .. peta citra satelit.. selengkapnya>>
BalasHapusPranala --> MENGENAL JARINGAN SATELIT