Selasa, 03 Juni 2014

Makalah Satelit Landsat



MAKALAH
SATELIT LANDSAT


Disusun oleh:


1.  BERLIAN SURYA RS       (3201412090)




FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Tahun 2012




Puji dan syukur kami  panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  tentang “ Satelit Landsat”.Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah  Hidrografi  Universitas Negeri Semarang.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan  makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.



DAFTAR ISI


Halaman


BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Penginderaan jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini. Perkembangannya meliputi aspek sensor, wahana atau kendaraan pembawa sensor, jenis citra serta liputan dan ketersediaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta bidang penggunaannya.
Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah dimulai oleh beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar banyak jenis satelit sumber daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara besar namun dengan pendapatan per kapita yang rendah seperti India dan Republik Rakyat Cina. Berbagai satelit sumberdaya yang diluncurkan itu menawarkan kemampuan yang bervariasi, dari resolusi spasial 0,6 meter (QuickBirth milik Amerika) hingga sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR juga milik Amerika Serikat).  Berbagai negara di Eropa,  Amerika Utara,  Amerika Latin,  Asia  dan  bahkan  Afrika telah banyak memanfaatkan satelit itu untuk pembangunan


BAB II

ISI

Satelit LANDSAT merupakan salah satu satelit yang digunakan untuk mengamati permukaan bumi. Satelit ini dikenal sebagai satelit sumber daya alam karena fungsinya adalah untuk memetakan potensi sumber daya alam dan memantau kondisi lingkungan. Instrumen satelit-satelit Landsat telah menghasilkan jutaan citra. Citra-citra tersebut diarsipkan di Amerika Serikat dan stasiun-stasiun penerima Landsat di seluruh dunia yang memiliki sumberdaya untuk riset perubahan global dan aplikasinya pada pertanian, geologi, kehutanan, perencanaan daerah, pendidikan, dan keamanan nasional.

B.  Sistem Sensor dalam Satelit Landsat

Satelit Landsat membawa instrumen-instrumen tertentu dalam tugasnya mencitrakan bumi. Instrumen-instrumen tersebut adalah:
1.   Return Beam Vidicon (RBV). Instrumen ini pada dasarnya merupakan sistem sensor mirip kamera televisi yang merekam gambar permukaan bumi di sepanjang lintasan satelit. Hasil rekaman berupa frame image berukuran 185 km x 185 km. Pada Landsat 1 dan Landsat 2 digunakan 3 kamera RBV yang dipisahkan oleh filter transmisi yang berbeda hingga memungkinkan perekaman 3 band spektral yang berbeda.
2.   Multi Spectral Scanner (MSS). Sistem sensor ini berupa sistem scanner yang secara bersamaan dapat merekam bagian permukaan bumi yang sama (scene) dengan menggunakan beberapa domain panjang gelombang yang berbeda. Pada satelit Landsat, sistem sensor ini merekam data 4 band dari spektrum terlihat (visible) hingga inframerah.
3.   Thematic Mapper (TM). Instrumen ini adalah sistem sensor berupa crosstrack scanner. Pada satelit Landsat, sistem sensor ini merekam data 7 band dari domain terlihat (visible) hingga inframerah thermal (LWIR). Instrumen ini mulai digunakan pada Landsat 4.
4.   Enhanced Thematic Mapper (ETM). ETM atau ETM+ pada Landsat 7 adalah sistem sensor yang merupakan perbaikan dari sistem TM dengan tambahan band pankromatik yang beresolusi 15 m x 15 m untuk mendapatkan resolusi spasial yang lebih tinggi.

C.   Perkembangan Satelit Landsat

Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Satelit ini terbagi dalam dua generasi, yaitu:
1.   Generasi pertama, yaitu satelit Landsat 1, Landsat 2, dan Landsat 3. Generasi ini merupakan satelit percobaan (eksperimental).
2.   Generasi kedua, yaitu Landsat 4 dan Landsat 5, merupakan satelit operasional (Lindgren, 1985), sedangkan Short (1982) menamakan sebagai satelit penelitian dan pengembangan (Sutanto, 1994).
Satelit Landsat senantiasa berkembang di tiap generasi. Secara lengkapnya, satelit Landsat yang telah diluncurkan adalah sebagai berikut:
  1. Landsat 1 (mulanya dinamakan Earth Resources Technology Satellite 1), diluncurkan 23 Juli 1972 Operasi berakhir tahun 1978.
  2. Landsat 2, diluncurkan 22 Januari 1975. Operasi berakhir tahun 1981.
  3. Landsat 3, diluncurkan 5 Maret 1978. Operasi berakhir tahun 1983.
  4. Landsat 4, diluncurkan 16 Juli 1982. Operasi berakhir tahun 1993.
  5. Landsat 5, diluncurkan 1 Maret 1984. Satelit ini masih berfungsi.
  6. Landsat 6, diluncurkan 5 Oktober 1993. Satelit ini gagal mencapai orbit.
  7. Landsat 7, diluncurkan 15 April 1999. Satelit ini masih berfungsi.

1)     Landsat 1

Landsat 1 pada mulanya bernama "Earth Resources Technology Satellite 1". Landsat 1 adalah satelit pertama dari Amerika Serikat. Satelit yang diluncurkan pada 23 Juli 1972 oleh roket Delta 900 ini adalah versi modifikasi dari satelit meteorologi Nimbus 4. Satelit Landsat 1 melakukan monitoring dengan membawa instrumen kamera RBV dan MSS.
https://lh3.ggpht.com/-I2FiCOB_bpc/T8sIWCNuLFI/AAAAAAAAAIg/v2JEE3GyK2M/s400/landsat%2B1.jpg
Landsat 1

2)      Landsat 2

Landsat 2 adalah satelit kedua dari program Landsat. Awalnya satelit ini bernama ERTS-B (Earth Resource Technology Satellite-B) namun berganti nama menjadi "Landsat 2" sebelum peluncurannya pada 22 Januari 1975. Landsat 2 membawa sensor yang sama seperti pendahulunya, yaitu RBV dan MSS. RBV merupakan instrumen yang digunakan untuk tujuan evaluasi teknik sedangkan MSS secara sistematis terus mengumpulkan gambar dari Bumi. Landsat 2 beroperasi selama lebih dari tujuh tahun dan akhirnya berhenti beroperasi pada 25 Februari 1982.
https://lh3.ggpht.com/-d5p05yLgoD8/T8sIBVPKsUI/AAAAAAAAAHw/sXOyTeYwTx4/s400/landsat%2B2.jpg
Landsat 2

3)      Landsat 3

Landsat 3 adalah satelit ketiga dari program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 5 Maret 1978 dengan tujuan utama menyediakan arsip global foto satelit. Landsat 3 memiliki desain dasar sama seperti Landsat 2. Satelit ini membawa instrumen MSS, yang memiliki resolusi maksimum 75 m. Tidak seperti dua Landsat sebelumnya, instrumen thermal band telah dibuat pada Landsat 3, tetapi instrumen ini gagal beroperasi setelah satelit ditempatkan. Landsat 3 ditempatkan dalam orbit polar berjarak sekitar 920 km dan menghabiskan waktu 18 hari untuk memindai seluruh permukaan bumi. Landsat 3 sudah tidak beroperasi lagi karena adanya masalah teknis dan berhenti beroperasi pada 21 Maret 1983.
https://lh3.ggpht.com/-UVhYD0lXsdw/T8sJtTDIC0I/AAAAAAAAAJo/SqrGPvsQhp0/s200/landsat%2B3.jpg
Landsat 3

4)      Landsat 4

Landsat 4 adalah satelit keempat dari program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada 16 Juli 1982 dengan tujuan utama menyediakan arsip global foto satelit. Meski program Landsat dikelola oleh NASA, data dari Landsat 4 dikumpulkan dan didistribusikan oleh USGS. Landsat 4 sudah tidak beroperasi lagi karena adanya masalah teknis dan akhirnya berhenti beroperasi pada tahun 1993.
Landsat 4 memiliki bandwidth transmisi maksimum sebesar 85 Mbit/s, membawa MSS yang telah diperbaharui dan Thematic Mapper (TM) yang memiliki resolusi maksimum 30 m. Perlu dicatat bahwa Landsat 4 adalah satelit pertama dalam program Landsat yang menggunakan sensor TM. Sensor TM mampu mengumpulkan tujuh band data yang berbeda dari empat band data yang dikumpulkan MSS. Selain memiliki tiga band data lebih banyak, para ilmuwan dapat melihat data TM dengan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan MSS. Band 1-5 dan 7 masing-masing memiliki resolusi spektral 30 m sementara MSS hanya tersedia resolusi 79 m dan 82 m. Band 6 (merupakan band inframerah thermal) memiliki resolusi spasial maksimum 120 m.
https://lh3.ggpht.com/-gialMGyxhMA/T8sIB7qXMrI/AAAAAAAAAII/Sp_ISmHzjCk/s400/landsat%2B4.jpg
Landsat 4

5)      Landsat 5

Landsat 5 adalah satelit kelima dari program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 1 Maret 1984 dengan tujuan utama menyediakan arsip global foto satelit. Program Landsat dikelola oleh USGS dan data dari Landsat 5 dikumpulkan serta didistribusikan dari USGS's Center untuk Earth Resources Observation and Science. Pada tanggal 2 Maret 2009, Landsat 5 merayakan 25 tahun keberhasilannya beroperasi. Landsat 5 telah melampaui harapan sejak pertama kali dirancang.
Satelit ini memiliki bandwidth transmisi maksimum sebesar 85 Mbit/s dan ditempatkan pada ketinggian 705,3 km (438,3 mil). Dibutuhkan sekitar 16 hari untuk memindai seluruh bumi. Satelit ini adalah salinan identik dari Landsat 4 dan pada awalnya dimaksudkan sebagai backup Landsat 4 karena membawa instrumen yang sama, termasuk instrumen TM dan MSS. Instrumen MSS ini dimatikan pada tahun 1995.
https://lh3.ggpht.com/-7wxsF5FBaLo/T8sICN14QyI/AAAAAAAAAIU/J0bUpVrC5e4/s400/landsat%2B5.jpg
Landsat 5

6)      Landsat 6

Landsat 6 dirancang untuk melanjutkan program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada 5 Oktober 1993 menggunakan Titan II tapi gagal mencapai orbit karena masalah teknis. Sebagai akibatnya, Landsat 4 dan Landsat 5 digunakan lagi (melebihi umur yang telah ditetapkan). Namun hanya Landsat 5 yang masih beroperasi.
https://lh3.ggpht.com/-w5p49jkJ_EE/T8sIvz4h2pI/AAAAAAAAAI4/aCW3WYe2CI4/s400/landsat%2B6.jpg
Landsat 6

7)      Landsat 7

Landsat 7 adalah satelit paling akhir dari program Landsat. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 15 April 1999. Tujuan utama Landsat 7 adalah untuk memperbaharui arsip citra satelit, menyediakan citra yang update dan bebas awan. Meski program Landsat dikelola oleh NASA, data dari Landsat 7 dikumpulkan dan didistribusikan oleh USGS. Proyek NASA World Wind memungkinkan gambar tiga dimensi dari Landsat 7 dan sumber-sumber lainnya untuk dapat dengan mudah dinavigasi dan dilihat dari berbagai sudut.
Landsat 7 dirancang untuk dapat bertahan 5 tahun dan memiliki kapasitas untuk mengumpulkan dan mentrasmisikan hingga 532 citra setiap harinya. Orbit dari satelit ini adalah polar, orbit yang sinkron terhadap matahari, dalam arti dapat memindai seluruh permukaan bumi, yakni selama 232 orbit atau 15 hari. Massa satelit tersebut 1973 kg, memiliki panjang 4,04 meter dan diameter 2,74 meter. Tak seperti pendahulunya, Landsat 7 memiliki memori 378 gigabits (kira-kira 100 citra). Instrumen utama Landsat 7 adalah Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+).
https://lh3.ggpht.com/-XZP0vCgVF6g/T8sIwH4DFGI/AAAAAAAAAJE/RdCsc2Cm3WE/s400/landsat%2B7.jpg

D.  Cara Kerja Satelit Landsat


Setiap benda atau obyek mempunyai karakteristik pantulan atau pancaran yang unik dan berbeda apabila jenis depresi atau kondisi lingkungan berbeda. Penginderaan jauh adalah suatu teknologi untuk mengidentifikasi dan memahami benda atau kondisi lingkungan melalui keunikan pantulan atau pancaran. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data penginderaan iauh dapat bersifat optik berupa foto, bersilat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik.
Komputer digital bekerja dengan angka-angka presisi terhingga, sehingga hanya citra dan kelas Diskrit-Oiskrit yang dapat diolah dengan komputer yang lebih dikenal sebagai citra digital yang merupakan suatu array dua dimensi atau sebuah matriks. Pengenalan pola sering juga merupakan bagian dan pengolahan citra seperti misalnya proses klasifikasi. Karakteristik suatu obyek pada pengamatan secara spektral biasanya mempunyai pola tertentu sebagai contoh diambil citra hasil pengamatan sistem satelit sumber daya alam landsat, sedangkan teknik-teknik peningkatan citra meliputi konversi skala keabuan ( Grey Scale ) biasanya diterapkan pada keluaran citra untuk menginterprestasikan sebuah citra. Atmosfer terdiri dari berbagai partikel yang selain bersifat sebagai penghantar energi matahari dapat juga menimbulkan gangguan pada data yang direkarn, sasarannya dalam hal ini adalah suatu daerah pada permukaan bumi, pengolahan citra secara digital pada aplikasi ini baru berkembang setelah digunakan sistem satelit dalam teknik penginderaan jauh.
Data penginderaan jauh diolah secara otomatis oleh komputer dan atau secara manual ditafsirkan oleh seseorang dan akhirnya dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, pertanian, kehutanan, ilmu kelautan, pemetaan, lingkungan, tata ruang kota dan lain-lain. Data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit TM-Landsat.S oleh stasiun bumi dalam bentuk data digital High Dencity Digital Tape ( HDDT ) ditransfer ke dalam Computer Compatible Tape ( CCT ) agar dapat disimpan di dalam sebuah disket atau hardisk pada komputer PC. Data penginderaan jauh dalam tahap ini menggunakan sistem klasifikasi terawasi dengan metode minimum distance pada aplikasi pemetaan tata ruang kota khususnya Jakarta - Tangerang dengan menggunakan aplikasi dalam bahasa pemrograman Pascal.

E.   Pemanfaatan Satelit Landsat

Citra satelit Landsat dan Spot yang mempunyai resolusi spasial dan spektral tinggi mampu membantu mencari faktor penyebab banjir, erosi dan tanah longsor dalam wilayah ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS).  Peran citra satelit Landsat dan Spot yang mempunyai keunggulan dalam resolusi spasial dan spektral membantu dalam penyediaan data regional dalam penentuan lokasi Stasiun Pengamat Aliran Sungai (SPAS) untuk pemantauan banjir, sedimen, dan sampah, karena kemampuannya untuk menggambarkan kondisi karakter ekosistem DAS secara digital. Selain itu, integrasi citra satelit Landsat dan Spot dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) mampu memetakan dan membuat tampilan menarik daerah rawan banjir dan kekeringan, gejala erosi, dan tanah longsor.


BAB II

PENUTUP

1) Kesimpulan

Program satelit Landsat merupakan suatu program yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Dalam perkembangannya, satelit Landsat telah meluncurkan tujuh seri satelit. Dari seri pertama hingga ketujuh, satelit Landsat selalu memperbaharui instrumen yang digunakan dalam mencitrakan bumi, mulai dari RBV, MSS, TM, hingga ETM yang digunakan pada Landsat 7.
Semakin baiknya teknologi yang dipakai dalam satelit Landsat, tentu saja menjadikan data satelit Landsat banyak digunakan oleh manusia. Satelit Landsat digunakan manusia dalam banyak hal, diantaranya adalah untuk kegiatan pemetaaan tanah, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan geologi, pemetaan permukaan laut, dan lain sebagainya.

2) Saran

Sebagai subjek dalam bidang teknologi, khususnya dalam bidang pengindraan jauh, sudah sepantasnya kita senantiasa meningkatkan kualitas diri seiring dengan semakin baiknya perkembangan teknologi, terutama pada satelit Landsat. Oleh karena itu, kita sebaiknya berusaha untuk lebih mengetahui dan mempelajari sejarah perkembangan satelit Landsat. Tentu saja dengan mengenal sejarah perkembangannya, diharapkan kita dapat terus mengembangkan dan memanfaatkan teknologinya dengan baik di masa depan.

1 komentar:

  1. Rekomendasi Artikel Terkait, lengkap dengan animasi untuk simulasi tentang bagaimana cara kerja antara satelit dan gps mengambil, mengirim dan menerima data, sebagai contoh .. peta citra satelit.. selengkapnya>>

    Pranala --> MENGENAL JARINGAN SATELIT

    BalasHapus